Rabu, 25 Maret 2015

Princess MinFan dan Kebun Stroberi

Bismillahirrahmanirrahim...
Cerpen ini saya buat untuk memenuhi nilai UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Ibu Dini Afiani S,Pd. Cerpen ini terinspirasi dari buku kumpulan dongeng yang berjudul “Dongeng Dunia Princess, Princess Daiyu dan 24 Kisah Princess China Lainnya” karya Dian Meliantari.


Princess MinFan dan Kebun Stroberi
Alkisah,  ada sebuah negeri yang sangat indah dan makmur, negeri ini mempunyai kerajaan yang bernama Sufu yang artinya Sejahtera. Kerajaan ini berdiri di dataran tinggi pegunungan Sufu, kerajaan yang sangat indah dan makmur ini, memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga para rakyat nya pun hidup dengan berkecukupan. Kerajaan ini dipimpim oleh Raja XingFan yang bijaksana, dan Ratu Daiyu yang ramah dan tegas.
Ratu Daiyu mempunyai kebiasaan yang unik, yaitu menanam bibit buah stroberi yang ditanam diperkebunan kerajaan.  Buah stroberi itupun tumbuh subur dan memiliki rasa yang segar, dan ternyata, sang ratu tidak hanya menanam bibit buah stroberi itu dengan bibi pengurus kebun kerajaan , tapi dibantu juga oleh 3 peri kebun yang mempunyai sihir ajaib! Sihir ajaib itu digunakan untuk menyuburkan tanaman buah stroberi, dan juga untuk menjaga perkebunan kerajaan. Sehingga Kerajaan Sufu terkenal dengan perkebunan buah stroberi nya yang mempunyai rasa segar dan memiliki ukuran yang cukup besar.
Pada suatu malam yang berhias bintang di langit dan hawa yang sejuk, Ratu Daiyu melahirkan seorang bayi yang diberi nama Princess MinFan yang artinya adil dan lembut. Rupanya harapan raja memberi nama itu terwujud, Princess Minfan tumbuh menjadi putri yang cantik dan lemah lembut penuh kasih sayang, sesuai sekali dengan namanya. Princess MinFan sangat adil terhadap rakyatnya tanpa memandang derajat para rakyatnya, dan menjadi seorang putri yang dikagumi oleh rakyatnya. 
Di pagi hari yang cerah, Ratu Daiyu sedang menanam bibit buah stroberi di perkebunan kerajaan bersama bibi pengurus kebun, dan ketiga peri kebun lainnya, tiba-tiba Princess MinFan datang menghampiri ibunya... “Bunda, sedang menanam bibit stroberi ya?”  tanya Princess MinFan, “Iya nak, bunda juga dibantu oleh bibi dan ketiga peri kebun yang cantik ini” balas Ratu Daiyu sambil memperkenalkan ketiga peri tersebut dengan ramah.
Tampaknya Princess MinFan tertarik untuk ikut menanam bibit buah stroberi bersama Ratu Daiyu, Bibi kebun, dan dengan ketiga peri cantik lainnya. Princess MinFan sangat gemar memakan buah stroberi yang ada di perkebunan kerajaan, selain rasanya yang enak dan segar, Princess MinFan juga menyukai warna merah, persis seperti warna buah stroberi, itulah yang membuat Princess MinFan tertarik untuk ikut menanam bibit buah stroberi.
Saat makan malam tiba, Raja XingFan dan keluarganya sedang makan malam, disela-sela waktu makan malam, Princess MinFan mengajukan permohonan kepada ayah dan ibunya... “Ayah, bunda aku tertarik untuk ikut menanam bibit buah stroberi di perkebunan kerajaan kita... Sebenarnya, bolehkah aku ikut menanam bibit buah stroberi bersama bunda, bibi kebun, dan 3 peri lainnya? Aku tidak ingin hanya memakan buahnya saja, tapi juga ingin menanamnya...” pinta Princess MinFan kepada kedua orangtuanya. “Apakah sekolahmu tidak terganggu jika kamu ikut menanam buah stroberi?” tanya Raja XingFan, “Tentu saja tidak  ayah, aku pasti bisa membagi kegiatan sekolah dan menanam itu dengan imbang! Jadi... bolehkah aku ikut menanam, yah?bun?” tanya Princess MinFan, “Bunda sangat mengizinkan kamu ikut menanam nak, karna bisa menambah daya kreativitas kamu, tapi semuanya ada di tangan ayah” jawab Ratu Daiyu dengan ramah. “Hmmm.... bagaimana ya?..... Baiklah ayah mengizinkan kamu untuk ikut menanam buah stroberi di perkebunan. Tapi ingat, kamu harus tetap rajin belajar ya...!” jawab Raja XingFan dengan bijaksana “wah, terimakasih ayah, bunda, aku pasti akan menanamnya dengan sungguh-sungguh! Dan tetap rajin belajar!” ucap Princess MinFan dengan riang dan bahagia.
Hari demi hari, Princess MinFan ikut menanam bibit buah stroberi bersama ibunya, dan yang lainnya, dia juga mengamati bagaimana sang ratu menanam bibit buah stroberi yang dibantu oleh kegita peri kebun tersebut. Para peri mengeluarkan sihir untuk menyuburkan bibit buah stroberi, yang membuat Princess MinFan terkagum-kagum melihatnya. Sepertinya kebiasaan unik sang ratu menurun ke anaknya, Princess MinFan.
Suatu ketika, Raja dan Ratu mengadakan perjalan jauh, sebelum mereka melakukam perjalanan, sang ratu memberikan amanah kepada Princess MinFan, “MinFan sayangku, bunda dan ayah akan melakukan perjalanan yang agak jauh dari kerajaan kita, bunda mau kamu harus rajin menanam stroberi ya, kamu tidak sendirian dan tidak akan kesepian kok nak, kamu past akan dibantu oleh bibi kebun, dan ketiga peri kebun itu, dan jangan lupa, rajin belajar dan jangan melupakan tugas sekolah ya nak” ucap sang ratu. “Baik bunda aku pasti akan melakukannya dengan baik, tidak usah mengkhawatirkan aku, aku pasti bisa berjaga-jaga dan banyak pengawal serta bibi dirumah ini, aku pasti tidak akan kesepian” balas Princess MinFan dengan lembut walaupun Princess MinFan menahan air mata nya.
Pada saat Raja dan Ratu sedang mengadakan perjalan jauh, Princess MinFan mengajak kedua saudaranya untuk berkunjung ke Kerajaan Sufu untuk menginap dan bermain bersama, selain itu Princess MinFan juga ingin mengajak saudaranya menanam bibit buah stroberi. Dua saudara itu tinggal di Kerajaan Anyang, yang jarak nya agak jauh dari kerajaan Sufu. Mereka berdua adalah anak kembar, Princess Lien dan Princess Yien. Sesampainya Princess kembar itu di kerajaan Sufu, mereka langsung bertemu dengan Princess MinFan yang lebih tua satu tahun dengan mereka. “Hai kakak MinFan bagaimana kabramu?” sahut Princess Lien dengan ceria, beda seperti kembarannya yang lebih pemalu dan hanya memberikan senyum indahnya. “Halo Lien dan Yien, aku sehat sekali, bagaimana dengan kalian?” jawab Princess MinFan dengan ramah, “Baik dan sehat” Princess Lien dan Yien menjawabnya dengan kompak.
Setelah berjalan-jalan menelusuri kerajaan, akhirnya mereka bertiga menikmati teh stroberi dan kue jahe buatan bibi koki di taman kerajaan, mereka berbincang-bincang dan sesekali Princess Lien dan Princess Yien menceritakan pengalaman mereka jika sedang liburan ke suatu tempat, mendengar cerita dari Princess Lien dan Princess Yien, Princess MinFan sangat senang atas kehadiran saudaranya tersebut, itu membuat Princess MinFan tidak terlalu kesepian, karena para pelayan sibuk melakukan kegiatannya masing-masing. Dan pada kesempatan ini Princess MinFan ingin mengajak Princess Lien dan Yien untuk menanam stroberi, “Lien, Yien, bagaimana kalau besok pagi kalian aku ajak menanam sesuatu...” tanya Princess MinFan dengan nada yang lembut dan ramah. “Wah kak MinFan, kita ingin menanam apa? Aku senang kita ingin bertanam!” jawab Princess Lien dengan ceria diselingi dengan anggukan dan senyuman dari Princess Yien, “Kita akan menanam bibit buah stroberi di perkebunan kerajaan, pasti akan menyenangkan” kata Princess MinFan denganwajah yang berseri-seri, “wah aku mau menanam buah stroberi aku sudah berhayal pasti besok akan menjadi hari yang mengasyikan” balas Princess Yien yang akhirnya sekarang angkat bicara. “Baiklah, besok kita akan menanam bibit buah stroberi pukul 08.00 pagi ya” balas Princess MinFan dengan ramah, “Oke!” sahut Princess Lien dan Yien yang sangat antusias menanti hari esok.
Keesokan harinya, di pagi hari yang cerah pukul 07.00 pagi, Princess MinFan beserta Princess Lien dan Yien sedang menikmati Makan pagi yang disiapkan oleh bibi koki, “Wah, makanan yang sangat enak untuk hari yang cerah seperti ini, aku suka sekali masakan bibi koki!” ucap Princess Lien, “Terimakasih tuan putri” ucap bibi koki dengan muka yang merona, “Kak MinFan bisakah kita bertanam sekarang? Aku sudah tidak sabar untuk bertanam” ucap Princess Yien yang malu-malu bertanya ke Princess MinFan, “Oh, tentu saja lagipula makanan kita sudah habis, dan perut kita sudah terisi, jadi ayo kita menanam sekarang!” balas Princess MinFan dengan ceria, “Yeay...!!!” sorak dua princess kembar itu.
Pada saat menuju ke perkebunan stroberi, tiba-tiba ada beberapa lahan perkebunan yang dirusak oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya, para pengawal pun tidak mengetahui jika ada yang menyelundup ke perkebunan kerajaan. Princess MinFan sangat terkejut melihatnya, padahal sebelumnya lahan itu dipersiapkan untuk menanam bibit buah stroberi bersama Princess Lien dan Yien. “Astaga, apa yang terjadi disini? Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Princess MinFan dengan raut muka yang panik dan terkejut, “Kami tidak tahu tuan putri, tadi malam kami sedang tidur, tapi tiba-tiba ada penyelundup yang merusak lahan ini, dan mengambil beberapa bibit buah stroberi.” Ucap ketiga peri kebun yang ikut merasa bersalah. “Apakah kalian melihat orang yang merusak lahan ini?” tanya Princess MinFan dengan tegas kepada peri kebun dan bibi kebun, “Tidak tuan putri” jawab peri kebun, dan bibi kebun.
Dan akhirnya batal lah niat mereka bertiga untuk menanam bibit buah stroberi yang telah direncanakan. “Jangan sedih ya kak, cepat atau lambat kita pasti akan tahu siapa yang menyebabkan lahan tersebut rusak” ucap Princess Yien dengan nada yang menghibur walaupun masih agak terasa kaku untuk menghibur Princess MinFan. “Iya kak! Betul apa kata Yien! Kakak tidak boleh sedih, kita berdua pasti akan membantu kakak untuk mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini!” ucap Princess Lien dengan nada yang ceria dan menghibur seperti biasanya. “Terimakasih ya adik-adikku, kalian bisa membuat aku menjadi sedikit lega” jawab Princess MinFan sambil mengelap air matanya dan tersenyum lembut, Princess kembar itu menjawabnya dengan anggukan dan senyum penyemangat.
Satu hari setelah kedatangan Princess Lien dan Yien, beserta kejadian lahan stroberi yang dirusak oleh seseorang yang tidak diketahui, Princess MinFan merencanakan penyelidikan bersama Princess Lien dan Princess Yien. Mereka berdua, sedang berada di kamar Princess MinFan untuk merencanakan penyelidikan malam hari nanti yang dibantu juga oleh peri kebun. Setelah merencanakan strategi yang akan digunakan Princess Lien dan Princess Yien kembali ke kamar nya untuk beristirahat sejenak, sambil menunggu malam yang akan datang. 
Waktu semakin gelap, sudah menjelang malam, ketiga Princess itu bersiap-siap utuk pergi ke perkebunan kerajaan yang jaraknya sangat dekat dari kerajaan. Tiga pengawal kerajaan terlihat sedang berjaga di gubuk kecil disamping perkebunan, setelah diberikan tugas oleh bibi kebun untuk menjaga perkebunan. Jika sudah malam ketiga pengawal tersebut pasti akan berkeliling memeriksa perkebunan kerajaan yang sebelumnya tidak pernah diawasi oleh pengawal kerajaan.
Setelah ketiga putri tersebut mencari tempat persembunyian yang aman, disampin tanaman stroberi yang besar, dan dibantu oleh peri kebun, tiba-tiba ada bayangan datang menyelundup masuk ke perkebunan kerajaan. Orang itu berjubah hitam dan menutupi kepalanya dengan tudung jubah. Orang itu berhenti di salah satu pohon stroberi yang buah stroberinya sudah tumbuh lumayan banyak. “Kak, sekarang waktunya kita menangkap si pencuri.” Bisik Princess Lien. “Belum. Belum tepat waktunya, kita harus menunggu sebentar untuk mengamati gerak-gerik orang itu.” Jawab Princess MinFan tanpa mengalihkan wajahnya ke Princess Lien.
Kemudian orang itu perlahan tapi pasti menarik akar pohon stroberi tersebut dengan tenaga yang cukup terkuras, dan pada saat pohon stroberinya hampir tercabut, ternyata peri kebun dan Princess Lien dan Yien menaruh perangkap disana, atas perintah Princess MinFan. Yaitu ular mainan, yang terlihat seperti asli karena berjalan dan  bergerak-gerak.
“Tolong! Tolong! Tolong!” ternyata perangkapnya berhasil!
“Suara itu sepertinya berasal dari dalam kebun!” seru Penjaga Zhang.
“Ayo kita liat kesana! Siapa tau dia orang yang merusak lahan perkebunan ini!” ajak Penjaga Song.  Saat mereka masuk ke dalam perkebunan mereka langsung menyergap kedua tangan sang pelaku.
“Nyonya Lyn!” pekik penjaga Wu yang membuka tudung jubah sang pelaku. Setelah mendengar pernyataan tersebut ketiga Princess langsung keluar dari tempat persembunyiannya dang langsung berlari untuk menghampiri mereka.
“Tolong... tolong.... aku! Ada ular dibawah kakiku!” pinta Nyonya Lyn lirih.
Princess MinFan kaget melihat nya, bahwa orang yang merusak lahan perkebunan stroberi ini adalah Nyonya Lyn. Nyonya Lien adalah wakil bibi kebun yang menangani lahan perkebunan yang rusak, tapi malah dia yang merusaknya.
“Bawa Nyonya Lyn ke dalam istana” perintah Princess MinFan
“Baik tuan putri” seru ketiga pengawal kerajaan tersebut.
Sesampainya didalam istana, Nyonya Lyn diadili oleh Princess MinFan, Nyonya Lyn menangis tersedu-sedu memohon supaya dirinya tidak dipecat.
“Mengapa berbuat seperti itu? Apa gajimu tidak cukup? Gajimu kan sudah besar Nyonya Lyn...” tanya Princess Lien agak kesal.
“Ya, Princess... Saya senang membeli barang-barang mahal, jadi saya selalu kekurangan uang, dan akhirnya saya harus melakukannya dan menjual bibit serta buah stroberinya kembali.” Ucap Nyonya Lyn dengan menutupi wajahnya yang masih menangis itu.
“Seharusmya, Nyonya Lyn bisa mengelola gaji Nyonya Lyn dengan baik.” Ucap Princess Yien dengan nada yang lembut dan memegang pundak Nyonya Lyn.
“Betul apa kata Princess Lien dan Princess Yien, seharusnya Nyonya Lyn hidup sesuai dengan penghasilan yang didapat.” Ujar Princess Minfan.
“Iya tuan putri, saya sadar sekarang.” Nyonya Lyn tampak sangat menyesal. 
Mendengar berita perkebunan stroberi kerajaan rusak, raja dan ratu segera pulang dari perjalanan jauhnya. Raja dan Ratu akhirnya tiba di Kerajaan Sufu, setelah princess MinFan menjelaskan kejadiannya bersama dengan Princess Lien dan Princess Yien, akhirnya, Ratu Daiyu tetap mempekerjakan Nyonya Lyn. Tapi untuk menebus keslahannya itu, Ratu Daiyu dan Raja XingFan menurunkan pangkat Nyonya Lyn. Yang tadinya sebagai wakil, sekarang hanya menjadi karyawan biasa  perkebunan.
Raja dan Ratu sangat bangga pada anaknya karena bisa menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin, yang dibantu oleh Princess Lien dan Princess Yien, serta ketiga peri kebun.
Sejak saat itu, tidak ada lagi yang merusak lahan perkebunan stroberi milik Kerajaan Sufu, dan Ratu dan Princess MinFan bisa menanam bibit buah stroberi kembali.
-SELESAI-